objek,subjek dan ruang lingkup evaluasi pai
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
pembangunan. Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah
dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir
yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam
kemajuan pendidikan di Indonesia. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Ahira,
2010).
Proses pembelajaran dengan mengaplikasikan berbagai
model-model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan minat, motivasi,
aktivitas, dan hasil belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui meningkat
atau rendah setelah dilaksanakan sebuah evaluasi. Proses evaluasi meliputi
pengukuran dan penilaian. Pengukuran bersifat kuantitatif sedangkan penilaian
bersifat kualitatif. Proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Keputusan dan pendapat akan
dipengaruhi oleh kesan pribadi dari yang membuat keputusan.
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya
dengan tes. Hal ini dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk
mengukur hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan tes. Penilaian merupakan
bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh
siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak
bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang
kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru
merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang
baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Oleh karena itu, penulis membahas dalam makalah ini mengenai Pengertian, Objek,
Subjek dan Alat-Alat Evaluasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Objek
Evaluasi?
2. Siapa Subjek Evaluasi?
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pai ?
C.
Tujuan
2.
Menjelaskan apa saja objek evaluasi
3.
Menjelaskan siapa subjek evaluasi
4.
Menjelaskan apa saja Ruang Lingkup Evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
OBJEK EVALUASI
Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala
sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan
titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin
memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah
satu cara untuk mengenal atau mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah
dengan jalan menyorotinya dari tiga segi, yaitu dari segi input, transformasi
dan output. Ditilik dari segi input ini maka obyek dari evaluasi pendidikan
meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Aspek kemampuan
Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam
rangka mengikuti program pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik
harus memiliki kemampuan yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti
proses pembelajaran pada program pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik
tidak akan mengalami banyak hambatan atau kesulitan.
Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang
dimiliki calon peserta didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna
mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon
peserta didik dalam mengikuti program tertentu. adapun alat yang biasa
dipergunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes
kemampuan (aptitude test).
2. Aspek kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri
seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Sebelum mengikuti
program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu
dievaluasi kepribadiannya masing-masing, sebab baik buruknya kepribadian mereka
secara psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti
program pendidikan tertentu. evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau
mengungkapkan kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan tes
kepribadian (personality test).
3. Aspek sikap
Sikap pada dasarnya adalah merupakan bagian dari
tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar
keluar. Karena sikap ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam
pergaulan, maka memperoleh informasi mengenai sikap sseorng adalah hal yang
sangat penting. Karena itu maka aspek sikap perlu dinilai atau di evaluasi
terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan
tertentu.
Selanjutnya apabila disoroti dari segi transformasi
maka obyek dari evaluasi pendidikan itu meliputi :
a. Kurikulum atau materi pelajaran
b. Metode mengajar dan teknik
penilaian
c. Sarana atau media pendidikan.
d. System administrasi
e. Guru dan unsur-unsur personal
lainnya.
Adapun dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi
pendidikan adalah tingkat pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih
oleh masing-masing peserta didik, setelah mereka terlibat dalam proses
pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan.
B.
SUBJEK EVALUASI
Subyek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah orang
yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan.
Berbicara tentang subyek evaluasi pendidikan di
sekolah kiranya perlu dikemukakan disini bahwa mengenai siapa yang disebut
sebagai subyek evaluasi pendidikan itu akan sangat bergantung pada, atau
ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan
evaluasi tersebut. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda
orangnya.
Dalam kegiatan Evaluasi
pendidikan dimana sasaran evalusinya adalah prestasi belajar siswa, maka subyek
evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu. jika
evaluasi yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subyek
evaluasinya adalah guru atau petugas yang sebelum melaksanakan evaluasi tentang
sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh pendidikan atau latihan (training)
mengenai cara-cara menilai sikap seseorang. Adapun apabila sasaran yang di
evaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana pengukuran tentang
kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrument berupa test yang
sifatnya baku. Maka subyek evaluasinya tidak bisa lain kecuali seorang
psikolog.
C. RUANG LINGKUP
EVALUASI PEMBELAJARAN
Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan objek evaluasi
itu sendiri. Jadi, jika objek tersebut tentang pembelajaran, maka semua hal
yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu
domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta
kompetensi.
1.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif
domain hasil belajar
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di
kelompokkan ke dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Adapun rincian domain tersebut, antara lain:
a.
Domain kognitif (cognitive domain).
domain ini memiliki
enam jenjang kemampuan, yaitu:
Pengetahuan
(knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa mengetahui adanya
konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata
kerja yang dapat di gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis
besar, menyusun daftar dll.
Pemahaman
(comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa memahami atau
mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya.
Kata kerja yang dapat digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi
contoh dll.
Penerapan
(application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menggunakan
ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori dalam situasi yang baru dan konkret.
Kata kerja yang digunakan diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan,
menunjukkan dll.
Analisis
(analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menguraikan
suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen pembentuknya. Kata kerja
yang digunakan diantaranya menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar,
menghubungkan dll.
Sintesis
(synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menghasilkan
sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasilnya bisa
berupa tulisan, rencana atau meanisme. Kata kerja yang digunakan diantaranya
menyusun, menggolongkan, menggabungkan dll.
Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik dapat
mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasaran kriteria
tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya menilai, membandingkan, menduga
dll.
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R.
Krathwohl di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam
jenjang yang diurutkan sebagai berikut:
a.
Mengingat (remembering)
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah
tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar
bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan
yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini
mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat.
Kata operasional mengetahui yaitu mengutip, menjelaskan, menggambar,
menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai.
b.
Memahami (understanding).
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa
mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan
menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta
yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat
kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang
diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, dan membeberkan.
c.
Menerapkan (applying).
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu
prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak
berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan
mengimplementasikan. Kata kerjanya melaksanakan, menggunakan, menjalankan,
melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan mendeteksi.
d.
Menganalisis (analyzing).
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan
atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar
unsur-unsur tersebut. Kata kerjanya yaitu menguraikan, membandingkan,
mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengerangkakan,
mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, dan membandingkan.
e.
Mengevaluasi (evaluating).
Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan
kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup
dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata kerjanya yaitu
menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, dan
menyalahkan.
f.
Mencipta (creating).
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi
suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Kata oprasionalnya
yaitu merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.
b.
Domain afektif (affective domain)
yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke
arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai
yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian darinya dalam
membentu nilai dan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang
kemampuan, yaitu:
Kemauan menerima (receiving) yaitu jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan
tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya menanyakan, memilih,
menggambarkan dll.
·
Kemauan
menanggapi atau menjawab (responding) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik tidak hanya peka terhadap suatu fenomena, tetapi juga bereaksi
terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk
menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja yang digunakan
diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll.
·
Menilai
(valuing) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menilai suatu
objek, fenomena atu tingah laku secara konsisten. Kata kerja yang digunakan
diantaranya melengkapi, menerangkan, mengusulkan dll.
·
Organisasi
(organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menyatukan
nilai yang berbeda, memecahkan masalah. Kata kerja yang digunakan diantaranya
mengubah, mengatur, membandingkan dll.
· Menjadi pola hidup yaitu kemampuan seseorang
untuk menerapkan setiap yang dipelajari dalam tindakan sehari-hari.
c.
Domain psikomotor (psychomotor domain)
yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan
dengan gerak tubuh atau bagiannya. Kata kerja yang digunakan harus sesuai
dengan kelompok ketrampilan masing-masing, yaitu:
·
Meniru
merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan contoh yang diamatinya
walaupun belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata
kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah
mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan sebagainya.
·
Memanipulasi
merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan seperti yang diajarkan,
dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan
dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang,
dan sebagainya.
·
Pengalamiahan
merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-hal yang diajarkan (sebagai
contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan
lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk
mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik, mendorong,
dan sebagainya.
·
Artikulasi
merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang
lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh
kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah
menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan sebagainya.
Berdasarkan taksonomi Bloom di atas, maka kemampuan
peserta didik dibagi menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah.
kemampuan tingkat rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi,
sedangkan kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi dan
kreatifitas.
2. Ruang
Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran
a.
Program pembelajaran yang meliputi:
· Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu
target yang harus dikuasai peserta didik dalam setiap pokok atau bahasan.
·
Isi
atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik atau pokok
bahasan beserta perinciannya dalam setiap bidang studi.
·
Metode
pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran, seperti metode
ceramah, tanya jawab diskusi dll.
·
Media
pembelajaran yaitu alat-alat yang membantu untuk mempermudah guru dalam
menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media dibagi menjadi 3, yaitu media
audio, media visual, media audio-visual.
·
Sumber
belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.
·
Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan
keluarga.
Penilaian proses dan hasil belajar, baik menggunakan
tes ataupun non tes.
b. Program
pelaksanaan pembelajaran, meliputi:
·
Kegiatan,
yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan, sarana pendukung dll.
·
Guru,
terutama dalam hal menyampaikan materi, kesulitan guru dll.
·
Peserta
didik, terutama peran peserta dalam kegiatan belajar, keaktifan, kesulitan
belajar dll.
c. Hasil
pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
3. Ruang Lingkup Evaluasi
Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses dan Hasil Belajar
a. Sikap,
kebiasaan, motivasi, minat dan bakat.
b. Pengetahuan dan
pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran.
c. Kecerdasan
peserta didik .
d. Perkembangan jasmani
atau kesehatan.
e. Keterampilan
4.
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, maka ruang
lingkup penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut:
a.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi ini pada hakikatnya ialah pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata
pelajaran tertentu.
b.
Kompetensi Rumpun Pelajaran
Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata
pelajaran yang lebih spesifik.
c.
Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi ini merupakan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.
d.
Kompetensi Tamatan
Kompetensi ini merupakan pengetahuan, ketrampilan,
sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.
e.
Pencapaian Keterampilan Hidup
Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi
lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran, dan kompetensi tamatan melalui
berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek posistif dalam bentu
kecakapan hidup (life skills).
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Objek Evaluasi Hasil Belajar PAI yaitu semua sasaran evaluasi yang meliputi aspek
Kemampuan ,Aspek Kepribadian ,Aspek Sikap .Subjek
Evaluasi Hasil belajar PAI adalah pelaku evaluasi seeperti guru,kepala
sekolah ataupun dosen Ruang Lingkup
Evaluasi Hasil Belajar yaitu domain hasil belajar,
sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi.
B.
SARAN
Demikian telah di uraikan
beberapa point evaluasi semoga makalah ini ada manfaatnya bagi para pembaca
sekalian.
Pemakalah juga menyadari
kelemahan dan kekurangan ,dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.
EVALUASI PROSES HASIL BELAJAR PAI
Tema : Objek ,Subjek Dan Ruang
Lingkup
Evaluasi Hasil Belajar PAI
Dosen Pengampu : M.KURDI Z,M.Pd.I
Di susun Oleh :
ADI SUSANTO
NUR FITRI APRILIA
ABASIAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEMESTER VI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-ANWAR
KAUALA TUNGKAL 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas ridho dan
karunia-Nya kami selaku penulis, dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ,
Objek, Subjek dan Ruang Lingkup Evaluasi PAI .
Tidak lupa kali juga berterima kasih kepada dosen
pengajar mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar PAI,
serta teman-teman. Selanjutnya kami berharap agar makalah ini dapat berguna di kemudian hari,
atau sebagai referensi pembelajaran berikutnya, dan apabila terdapat salah kata
ataupun penulisan, kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Kami juga tidak menutup diri terhadap kritik maupun
saran yang ingin diutarakan pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua, sekalian dan terima kasih.
Kuala Tungkal, Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
A. Objek Evaluasi..................................................................................... 3
B. Subjek Evaluasi.................................................................................... 4
C. Ruang lingkup Evaluasi......................................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................... 12
A. Simpulan................................................................................................ 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
-
Hiidayati, Arina Syarifa. 2012. Standar, Ruang
Lingkup dan Manfaat Evaluasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/9097
7509/Makalah-Standar-Ruang-Lingkup-Dan-Manfa-at-Evaluasi-Pembelajaran (14
September 2012 20.30 WIB)
-
Miftah, Ayip. 2011. Kemampuan Kognitif menurut
Revisi Taksonomi Bloom. [Online]. Tersedia: http://ayip7miftah.wordpress.com/2011/12/06/
kemampuan-kognitif-menurut-revisi-taksonomi-bloom/ (14 September 2012 20.00
WIB)
-
Muliya, Deka. 2012. Ranah Penilaian Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik. [Online]. Tersedia: http://degk-dmbio.blogspot.com/2012/04/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html
(14 September 2012 20.20 WIB)
-
Muzakki, Mohammad. 2011. Ranah Penilaian Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik. [Online]. Tersedia:
http://blog.um.ac.id/zakydroid88/ 2011/11/26/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/
(14 September 2012 20.40 WIB)
No comments:
Post a Comment